Motivasi Siswa

19 Juli 2019 - 7:12 AM

Bagaimana pengaruh motivasi siswa dalam belajar?

Motivasi mempunyai korelasi positif dengan prestasi belajar siswa. Dengan adanya motivasi bisa menjadi cambuk bagi siswa dalam meningkatkan aktivitas belajarnya. Siswa yang memiliki motivasi dalam belajar tentu akan memiliki prestasi lebih baik dibandingkan dengan siswa yang tidak memiliki motivasi kuat untuk belajar. Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar, motivasi menjadi aspek penting yang harus diperhatikan guru terhadap siswa-siswanya.

Dalam satu kelas, tidak semua siswa mempunyai motivasi belajar yang kuat. Ada siswa yang masuk kelas karena takut dimarahi orang tuanya, ada juga yang mengikuti pelajaran karena takut dimarahi oleh gurunya. Ada pula siswa yang masuk kelas karena bukan ingin memahami pelajaran, tetapi lebih karena ingin bermain bersama teman-temannya. Namun ada juga siswa yang masuk kelas karena dorongan dari dirinya sendiri untuk belajar dan mengikuti pelajaran dengan baik. Berbagai motivasi ini hendaknya menjadi perhatian bagi para guru.

Motivasi ini sangat erat kaitannya dengan kebutuhan siswa. Siswa akan bertindak dengan cepat bila dalam dirinya ada kebutuhan. Ibarat makan dan minum. Setiap hari kita selalu membutuhkan makan dan minum untuk hidup. Disinilah tantangan bagi guru, bagaimana agar dapat memberikan motivasi kuat bagi siswa (menjadi motivator) sehingga belajar dapat dipersepsikan sebagai suatu kebutuhan bagi hidup mereka. Bila siswa sehari saja tidak melakukan aktivitas belajar layaknya seorang yang merasa kehausan dan kelaparan.

Menumbuhkan motivasi siswa

Menumbuhkan motivasi belajar siswa memang tidak mudah. Dibutuhkan strategi pengajaran bagi tiap guru untuk mencapai hasil tersebut. Guru harus mampu menumbuhkan dan merangsang semua potensi yang terdapat pada siswanya serta mengarahkan agar mereka dapat memanfaatkan potensinya tersebut secara tepat, sehingga siswa dapat belajar dengan tekun untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.

Beberapa cara yang dapat menumbuhkan motivasi siswa adalah sebagai berikut :

  • Ketika memulai sebuah pelajaran, alangkah baiknya jika guru menjelaskan tentang tujuan yang ingin dicapai dari pelajaran itu sehingga siswa mampu menangkap dan mencerna dengan baik hasil dari pembelajaran.
  • Ketika menjelaskan materi pelajaran, kaitkan dengan kebutuhan dan kehidupan siswa sehari-hari. Minat dan motivasi siswa akan tumbuh bila contoh-contoh tentang materi pelajaran yang diberikan oleh guru ada hubungannya dengan kehidupan mereka sehari-hari.
  • Materi pelajaran yang sulit harus dikemas oleh guru sesederhana mungkin agar lebih mudah dicerna dan dipahami oleh siswa. Materi yang terlalu sulit akan membunuh motivasi siswa dari dalam. Mereka akan jenuh, bosan dan akhirnya tidak memperhatikan pelajaran. Oleh karena itu guru harus mampu menyesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa.
  • Berikan penghargaan bagi siswa bila mereka telah melakukan hal-hal positif dan menunjukkan perkembangan yang kian bagus. Bentuk penghargaan misalnya dengan memberikan pujian. Bila guru melakukan ini, akan memberikan motivasi tersendiri bagi siswa untuk tetap mempertahankan prestasinya dan bahkan dapat meningkatkan prestasi mereka menjadi lebih baik lagi.
  • Proses pembelajaran dilakukan dengan menyenangkan (fun learning). Bila suasana belajar dan hati siswa senang maka materi pelajaran yang diberikan akan lebih mudah dipahami. Kegiatan belajarpun menjadi lebih menarik dan tidak membosankan.
  • Ciptakan persaingan dan kerjasama sehat antar siswa. Persaingan yang sehat dapat memberikan pengaruh yang baik untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. Melalui persaingan sehat, siswa dimungkinkan akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik. Oleh sebab itu, guru harus mendesain pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bersaing sehat antara kelompok maupun antar individu. Namun demikian, diakui persaingan tidak selamanya menguntungkan, terutama untuk siswa yang memang dirasakan tidak mampu untuk bersaing, oleh sebab itu pendekatan cooperative learning dapat dipertimbangkan untuk menciptakan persaingan antarkelompok.
Akibat motivasi belajar tidak kuat

Siswa yang tidak memiliki motivasi kuat dalam belajar akan mudah bosan, tidak semangat, sulit konsentrasi dan cenderung malas untuk mengikuti materi pelajaran. Kondisi demikian tentunya akan mengakibatkan sulitnya mencapai prestasi belajar yang baik. Jadi bila melihat hasil belajar anak tidak sesuai dengan harapan, jangan buru-buru memberi label mereka sebagai anak yang bodoh. Sebaiknya telaah lebih dalam terlebih dahulu, jangan-jangan mereka tidak mempunyai semangat belajar yang tinggi karena kurangnya motivasi.

Oleh : Bunda Ranis

Sumber :

Rudi Hartono. Ragam model mengajar yang mudah diterima murid. Jogjakarta : Diva Press. 2013

Peran Guru sebagai Motivator dalam Proses Pembelajaran

http://edukasi.kompasiana.com/2010/12/19/guru-sebagai-motivator/


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

 1,562,767 total views,  134 views today

Jajak Pendapat

Bagaimanakah menurut Anda tampilan website SMPN21 Malang?

Indonesia Pusaka

Indonesia Pusaka

News

SMP Negeri 21 Malang Resik Resik

Kota Malang Resik-Resik Menindaklanjuti surat dari Kementerian Kesehatan nomor PV0201/CIII/3143/2024 tanggal 21... Baca selengkapnya

Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL)

Sekolah Berbudaya Lingkungan merupakan pengelolaan pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, yang... Baca selengkapnya

Statistik

41

Jumlah Guru

12.000.000

Jumlah Lulusan

850

Jumlah Siswa Aktif

Alamat

Jl. Danau Tigi Kel. Lesanpuro Malang - Telp. 0341 718066

Media Sosial

Kunjungan

 1,562,768 total views,  135 views today