25 November 2021 - 7:50 AM
Dalam dunia pendidikan figur seorang guru merupakan orang yang selalu dimuliakan, sehingga wajar keberadaan guru menjadi penentu terhadap kemajuan sebuah bangsa. Oleh karenanya Indonesia memiliki moment khusus di setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional (HGN). sebagai bentuk mengenang, menghargai, dan mengapresiasi jasa para guru di Indonesia.
Sejarah telah mencatat bahwa HGN tak lepas dari perjuangan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dalam mengupayakan pendidikan untuk masyarakat sejak zaman kolonial Belanda. Pemerintah memutuskan HGN pada 25 November dalam Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994.
Berbicara tentang guru berarti membicarakan masa depan bangsa. Guru memegang peranan penting dan strategis, terutama dalam upaya melahirkan generasi cerdas melalui pengembangan kepribadian peserta didik yang berkahlak mulia. Peran guru sulit tergantikan sebab guru tidak sekadar mengajar secara fisik, tetapi harus mampu menghadirkan hati dalam mendidik. Perlu disadari bahwa gelar yang disandang oleh guru bukan sebuah jaminan keberhasilan dalam mendidik. Bisa jadi malah menjadi awal sebuah kegagalan jika seorang guru tidak memahami hakikat mendidik.
Kekuatan Hati
Menarik ketika tema yang diangkat dalam HGN 2021, yaitu “Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan”. Tema ini tentunya masih dalam suasana pandemi covid-19 yang justru sangat berpengaruh terhadap jalannya pendidikan sehingga perlu kekuatan hati yang tulus ikhlas dalam mewujudkan generasi yang cerdas lahir dan batin
Mendidik merupakan sebuah pekerjaan yang sangat mulia dan membahagiakan jika dilakukan oleh guru dengan sepenuh hati, sehingga segalanya dilakukan dengan hati. Guru yang bahagia dengan profesinya akan selalu mendampingi dan melayani anak didik dengan sepenuh hati.
Mendidik adalah menyentuh hati. Hati sebagai pusat perubahan peserta didik. Jika hatinya bagus maka tindakan dan perilakunya (karakter) peserta didik akan bagus. Jika hatinya buruk maka tindakan dan perilakunya (karakter) juga akan buruk.
Seorang pendidik dituntut harus selalu bergerak dan melangkah dengan hati agar setiap langkah yang dilakukannya bisa mempermudah urusan serta membuat anak didik menjadi nyaman karena dilakukan dengan landasan kasih sayang sebagai orang tua terhadap anak.
Pendidik harus selalu bersama berdampingan dengan anak didik secara nyaman dengan motif altruistik yang selalu diutamakan. Mendengarkan dengan hati dan sepenuh hati. Berucap dan berbicara harus dengan hati agar membuat anak didik merasa nyaman dan sejuk mendengarnya. Anak didik akan selalu merindukan berkomunikasi dengan pendidik yang menyejukkan. Ada saatnya pendidik menyampaikan pesan lewat mata. Karena mata adalah jendela hati. Pandangan seorang pendidik terhadap anak didik harus dilakukan dengan hati. Sehingga apa yang dimaksudkan oleh pendidik lewat pandangannya akan dipahami oleh anak didik.
Senyum seorang pendidik akan membuat anak didik merasa bahagia dan lebih dekat kepada pendidik. Senyum yang dilakukan dari hati, merupakan senyum yang sangat berarti bagi anak didik. Sehingga akan menyembuhkan luka hati anak didik seberat apapun. Tugas sesulit apapun akan menjadi mudah bagi anak didik manakala disampaikan dengan senyum yang tulus dari pendidik.
sumber: https://matabanua.co.id/2021/11/24/mendidik-dengan-hati-refleksi-hari-guru-nasional/
1,562,782 total views, 149 views today
Kota Malang Resik-Resik Menindaklanjuti surat dari Kementerian Kesehatan nomor PV0201/CIII/3143/2024 tanggal 21... Baca selengkapnya
Sekolah Berbudaya Lingkungan merupakan pengelolaan pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, yang... Baca selengkapnya